Senin, 09 November 2015

makalah ilmu sosial dasar




TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH ILMU SOSIAL DASAR(ISD)
“PERMASALAHAN YANG TERJADI AKIBAT KEPADATAN PENDUDUK DI INDONESIA






DISUSUN OLEH:
NAMA   : RETNO REGITA PRAMESTI
NPM      : 15315790
KELAS  : 1TA02
FAKULTAS  : TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN     :  TEKNIK SIPIL                                      
DOSEN          :  HELNAWATY



KATA PENGANTAR


       Puji serta syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Dasar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW, para sahabat-Nya, dan kita semua selaku umat-Nya yang semoga selalu diberkahi oleh Allah SWT.
        Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (softskill) agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang “Permasalah yang Terjadi akibat Kepadatan Penduduk di Indonesia”. Pemahaman tentang kepadatan penduduk dan hal-hal yang berkaitan dengannya sangat diperlukan, dengan harapan besar masalah-masalah dapat diselesaikan dengan baik dan dapat dihindari kelak ke depannya, sekaligus menambah wawasan bagi kita semua.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Helnawaty selaku Dosen Ilmu Sosial Dasar, Universitas Gunadama.
          Saya menyadari makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena saya juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, koreksi, arahan, serta saran yang membangun sangat saya harapkan dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada kita semua.


                                                                                                          Depok, Oktober 2015


           Penulis
Retno Regita Pramesti






DAFTAR ISI

        Halaman Judul.........................................................................................i
        Kata Pengantar........................................................................................ii
        Daftar Isi..................................................................................................iii
    
        BAB I PENDAHULUAN...........................................................1
1.1            Latar Belakang................................................................................1
1.2            Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3            Tujuan..............................................................................................2

       BAB II PEMBAHASAN...............................................................3
       2.1 Pengertian Penduduk..........................................................................3
       2.1 Penyebab Terjadinya Kepadatan Penduduk....................................4
       2.2 Dampak Kepadatan Penduduk dalam Berbagai Aspek...................5
       2.3 Upaya Penanggulangan Masalah Akibat Kepadatan Penduduk...17

        BAB III PENUTUP....................................................................20
       3.1 Kesimpulan..........................................................................................20
       3.2 Saran......................................................................................................21
      
       DAFTAR PUSAKA..................................................................................23

         


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar  Belakang
Pertumbuhan penduduk di dunia sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk dunia yang berjumlah hampir mencapai 10 miliar jiwa. Adapun pembengkakan jumlah penduduk di dunia ini disebabkan angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian bayi. Variable-variabel dalam problema kependudukan sangatlah kompleks, meliputi penduduk itu sendiri yang terdiri dari beberapa aspek yaitu aspek sosial,aspek pendidikan, aspek kesehatan,lingkungan ,kebudayaan dan politik. Nyaris faktor kepadatan penduduk menjadi pangkal segala problematika kehidupan manusia. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tinggi sekitar 200juta jiwa, walaupun program Keluarga Berencana (KB) telah dilakukan namun kelahiran tidak bisa dihindari.
Bila dilihat dari luas wilayah pada peta persebaran penduduknya telihat tidak merata. Berdasarkan sensus penduduk 60% penduduk tinggal di pulau jawa sedangkan luas pulau jawa hanya 7% dari luas wilayah Indonesia. Sedangkan pulau Kalimantan yang luas dengan luas wilayahnya hanya ditempati 5% dari jumlah penduduknya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kepadatan penduduk tidak seimbang.
Penetrasi pembangunan yang cepat di kota-kota di Indonesia memberikan dampak luas terhadap kota itu sendiri maupun wilayah pinggirannya.
           Konsekuensi paling logis adalah meningkatnya urbanisasi yang disertai dengan laju pertumbuhan penduduk perkotaan, baik secara alamiah maupun migrasi penduduk desa ke kota. Dampak lainnya dalam aspek
lingkungan adalah alih guna lahan perdesaan menjadi perkotaan karena adanya peningkatan kebutuhan ruang untuk aktivitas kota. Disamping itu, terdapat keterbatasan supply ruang perkotaan terutama di pusat kota yang justru memiliki intensitas penggunaan lahan paling tinggi. Akibatnya penduduk perkotaan mengalami kesulitan mendapatkan lahan untuk beraktivitas, salah satu contohnya adalah aktivitas permukiman. Hal ini menyebabkan beralihnya fungsi lahan terbuka dan pertanian yang ada di pinggiran kota menjadi fungsi permukiman. Bila hal ini berlangsung treus menerus, maka akan mengakibatkan terjadinya perluasan kota yang tidak terencana, yang tentu saja akan memebrikan dampak lebih lanjut terhadap kondisi perkotaan. Seperti terjadinya penurunan kualitas lingkungan, banjir, kemacetan, dan sebagainya.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai berikut:
1.     Apa pengertian Penduduk?
2.     Apa penyebab terjadinya kepadatan penduduk?
3.     Apa saja dampak kepadatan penduduk dalam berbagai aspek?
4.     Apa saja upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi kepadatan penduduk?

1.3 Tujuan
1.     Untuk mengetahui apa pengertian penduduk.
2.     Untuk mengetahui penyebab terjadinya kepadatan penduduk.
3.     Untuk mengetahui dampak kepadatan penduduk.
4.     Untuk mengetahui upaya penanggulangan kepadatan penduduk.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Penduduk
             Penduduk dikonotasikan sebagai orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat, kampung, wilayah atau negeri, dan merupakan aset pembangunan atau sering disebut sumber daya manusia (SDA).
Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati. Kepadatan penduduk ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap kelangsungan hidup manusia.

2.1 Penyebab Terjadinya Kepadatan Penduduk
           Selama ini negara kita sering sekali mengalami permasalahan. Permasalahan yang sering kali di hadapi oleh negara kita diantaranya adalah permasalahan kependudukan dan masalah kebudayaan.Disini saya akan menjelaskan sedikit permasalahan yang sedang di hadapi oleh negara kita yaitu masalah kependudukan. Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak penduduk, Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan pertama negara di kawasan Asia Tenggara sedangkan menempati urutan ke-5 . Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa). Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi agar tidak terjadi ledakan penduduk. predikat yang dimiliki oleh Indonesia sebagai negara terpadat ke-empat didunia ini menimbulkan berbagai pengaruh,dampak,serta rasa tanggung jawab yang besar yang harus dimiliki Indonesia mengenai hal ini. Padatnya penduduk Indonesia tidak hanya menimbulkan perubahan dan pengaruh dalam satu aspek saja, akan tetapi memberikan dampak besar terhadap berbagai aspek yaitu aspek sosial, pendidikan,kesehatan,lingkungan dan kebudayaan,politik di negara Indonesia sangat berpengaruh besar disini.
masalah kependudukan yang terjadi di negara kita bisa di katakan sangat memprihatinkan, dan masih belum mendapatkan perhatian dari para pemerintah ataupun tokoh masyarakat lainnya. Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. Hal ini dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ledakan penduduk antara lain adalah:
      1.         Jumlah penduduk yang besar.
      2.         Pertumbuhan penduduk yang cepat.
      3.         Penyebaran penduduk yang tidak merata.
      4.         Banyaknya yang menikah di usia dini.
      5.         Program KB tidak terlaksana dengan baik.
      6.         Menurunnya angka kematian,yang disebabkan oleh berkembangnya dalam bidang kesehatan atau medis.
      7.         Banyak penduduk desa yang bertransmigrasi, sehingga pusat kota menjadi lebih padat.

 Sebenarnya, masalah kependudukan ini sudah bisa diatasi dengan baik apabila sejak dulu sudah ada upaya yang sungguh dari pihak pemerintah. Namun belum ada gebrakan dari pemerintah untuk mengajak masyarakatnya bekerja sama mengurangi serta mengatasi permasalahan yang ada.




       Lalu tidakkah pemertintah akan bertindak untuk mengatasinya? Siapakah yang akan bertanggung jawab ketika semua hal itu terjadi? Jawabannya adalah kita. Sebagai masyarakat Indonesia yang hidup dan berada di Negara yang memiliki berbagai permasalahan masyarakatnya juga harus sadar karena alasan lain adalah kita berada di Negara dengan  prinsip hukum yang sangat kuat dan harus dipegang teguh,bukan hanya sekedar tulisan akan tetapi harus di taati dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.

2.2 Dampak Kepadatan Penduduk Dalam Berbagai Aspek
 Banyak sekali masalah yang ditimbulkan oleh kepadatan penduduk terutama di Indonesia, dapat timbul dari segi ekonomi,pembangunan,budaya dan lainnya. Berikut permasalahan yang terjadi di Indonesia akibat kepadatan penduduk dalam berbagai aspek:

1.    Aspek Sosial
        Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang sangat kompleks dan saling terkait satu dengan lainnya. Secara umum dampak ledakan penduduk dari berbagai aspek meliputi:
            1.         Jumlah pengangguran semakin meningkat.
            2.         Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah.
            3.         Kebutuhan pendidik, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh.
            4.         Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan.
            5.         Tingkat kemiskinan semakin meningkat.
Dampak sosial yang terjadi akibat masalah ledakan penduduk adalah kemiskinan, karena banyaknya penduduk, lapangan pekerjaan terbatas, akibatnya banyaklah yang menganggur. Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori.Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu masyarakat menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar terutama pada bayi. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan.
Dampak dari pertumbuhan penduduk yang semakin luar biasa akan menimbulkan banyak sekali konflik dalam ranah kehidupan sosial, seperti kendala yang dihadapi oleh badan kesejahteraan keluarga berencana (BKKBN) yang harus memberikan pelayanan bukan hanya pelayanan kontrasepsi melainkan juga konsultasi menyangkut seluruh masalah dasar ibu, anak, gizi, dan 



terutama tentang pentingnya program KB dan dampak ledakan penduduk. Bukan hanya itu saja pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial juga menyebabkan terjadinya migrasi penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial di masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial di masyarakat.
      1.         Meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan sandang, pangan,dan papan
Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yakni sandang, pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tak terelakkan lagi harus terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia. Kebutuhan akan sandang dapat dipenuhi oleh industry tekstil,kebutuhan akan pangan dapat dipenuhi oleh industri pertnian (salah satunya), dan kebutuhan papan dapat dipenuhi oleh industry bahan bangunan (salah satunya). Jika terjadi ledakan jumlah penduduk, maka semakin banyak pula manusia yang membutuhkan asupan sandang, pangan, dan papan.
Dalam buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut menggunakan argumen yang sama seperti yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay on the Principle of Population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan . Sebagai contoh untuk kebutuhan pangan, pemerintah memiliki BULOG (Badan Urusan Logistik) untuk pemerintah pusatdan DOLOG (Depot Logistik) untuk pemerintah daerah yang berfungsi salah satunya untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan lain-lain. Semakin bertambahnya penduduk, maka akan semakin banyak pula kebutuhan pangan pokok yang harus disediakan oleh DOLOG. Jika kebutuhan sembako yang disediakan oleh DOLOG ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk di daerah itu tentu sembako akan menjadi barang rebutan dan akan menjadi barang yang langka yang mengakibatkan harganya akan semakin melonjak dan masyarakat yang berada di kelas ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli kebutuhan pangan tersebut, dan tentu akan berdampak pada kemiskinan yang kian parah.
       2.         Berkurangnya lahan tempat tinggal
Untuk memenuhi kebutuhan papan yakni rumah tentu kita memerlukan lahan untuk membangun. Semakin bertambah banyak penduduk, tentu kebutuhan akan rumah semakin banyak dan otomatis lahan yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap. Yang akan terjadi adalah padatnya pemukiman dan sedikit sekali lahan-lahan kosong yang tersisa karena semakin sedikitnya lahan yang kosong, akan membuat harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari “lahan” lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan, taman kota, stasiun, emperan toko, dan lain-lain.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan papan, untuk memenuhi kebutuhan pangan pun kita memerlukan lahan. Misalnya beras, untuk menghasilkan beras tentu diperlukan sawah untukmenanam padi.Semakin bertambahnya penduduk semakin bertambah pula kebutuhan akan beras . Dan semakin bertambahnya kebutuhan beras akan semakin bertambah pula kebutuhan akan lahan untuk menanam padi. Apa yang terjadi jika lahan ‘lumbung padi’ nasional semakin lama semakin berkurang ? Jika kita dilihat dua fenomena di atas, ledakan penduduk  akan mengakibatkan terjadinya perebutan lahan untuk perumahan dan pertanian. Dan sebagian besar fenomena yang terjadi dewasa ini adalah pengikisan lahan yang lebih diutamakan untuk perumahan. Kemudian ledakan penduduk juga akan berakibat semakin berkurangnya rasio antara luas lahan dan jumlah penduduk atau yang  biasa kita sebut dengan kepadatan penduduk.
     
      3.         Meningkatnya investor yang datang
Dengan banyaknya jumlah penduduk akan berakibat menjamurnya pusat perbelanjaan. Seorang pengusaha tentu akan membangun usahanya ditempat yang strategis, tempat yang ramai, dan tempat yang menurutnya banyak terdapat konsumen. Kawasan padat penduduklah yang akan menjadi incaran para investor atau pengusaha. Untuk daerah perkotaan, para pengusaha akan cenderung untuk membangun pusat perbelanjaan modern atau yang biasa kita sebut Mall. Mungkin menurut sebagian besar orang, suatu daerah yang memiliki banyak Mall mencirikan bahwa daerah tersebut adalah daerah metropolitan yang masyarakatnya cenderung berada di kelas ekonomi menengah ke atas dan akan mendongkrak gengsi masyarakat. Padahal fakta yang ada di balik fenomena menjamurnya pusat perbelanjaan modern adalah meningkatnya sifat konsumtif. Jika jumlah pusat perbelanjaan di suatu daerah semakin banyak, lama kelamaan akan menimbulkan sifat konsumtif masyarakat di daerah tersebut.
Sifat konsumtif dapat berujung ke sifat malas, tidak kreatif,dan akhirnya akan menuju ke arah kemiskinan. Hal ini disebabkan karena masyarakat merasa semuanya sudah tersedia di pusat perbelanjaan tersebut. Sehingga mereka malas untuk memproduksi sesuatu. Dan akibatnya masyarakat akan terus bergantung pada keberadaan pusat perbelanjaan tersebut dan menjadi masyarakat yang tidak produktif.
      4.         Meningkatnya angka pengangguran
Semakin bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Tapi  jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak cukup menampung jumlah tenaga kerja yang ada maka akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan.
Selain dampak negatif di atas pertumbuhan penduduk yang tinggi bisa di manfaatkan untuk membangun Negara, karena pada dasarnya segala bentuk organisasi membutuhkan kuantitas untuk membuat suatu perubahan, lebih-lebih dalam ketatanegaraan. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas untuk selalu dalam satu tatanan dan terformat dengan baik, sehingga dengan demikian segala macam konflik yang terjadi yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk akan bisa di hentikan atau paling tidak bisa di minimalisir.
Karena dipengaruhi oleh lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming mempengaruhi perkembangan sosial dapat meliputi segala aspek masyarakat, seperti  : perkembangan dalam cara berpikir dan interaksi sesama warga yang sebelumnya masih irrasional menjadi semakin rasional, perkembangan  dalam sikap dan orientasi kehidupan ekonomi yang sebelumnya hemat menjadi makin komersial, perkembangan tata cara kerja sehari-hari yang makin ditandai dengan pembagian kerja pada spesialisasi kegiatan yang makin tajam, perkembangan dalam kelembagaan  dan kepemimpinan masyarakat yang makin demokratis, perkembangan dalam tata cara dan alat-alat kegiatan yang makin modern dan efisien.

   
       2.Aspek Pendidikan
        Suatu wilayah dengan pertambahan penduduk yang pesat dapat menyebabkan masalah- masalah pendidikan, pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah-masalah lainnya. Dengan jumlah penduduk yang besar maka fasilitas- fasilitas sosial, pendidikan dan pekerjaan juga ikut meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang padat tidak terpenuhi fasilitas pendidikannya maka akan menyebabkan penurunan tingkat pendidikan wilayah tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan pengangguran sehingga dampak pada tingkat perekonomian juga memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan maka kemerosotan negara tidak dapat dihindari.
Tingkat pendidikan yang buruk dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini memicu terjadinya pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Bahkan dampak lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat tindakan kriminal yang dilakukan anak-anak meningkat. Generasi muda dan anak-anak yang cerdas adalah kunci kemajuan suatu negara. Jika masa kanak-kanak mereka diisi dengan hal-hal negatif maka jalan menuju kesuksesan bangsa akan semakin jauh.
Penduduk merupakan pelaku pembangunan. Maka kualitas penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas pendidikan, perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama.
          Di negara-negara yang anggaran pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan angka kelahiran yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan terus berkurang.
          Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga untuk melaksanakan pembangunan dalam segala bidang belum dapat berjalan dengan cepat, karena kekurangan modal maupun tenaga tenaga ahli/ terdidik, Akibatnya fasilitas secara kualitatif dalam bidang pendidikan masih terbatas. Pertambahan penduduk yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program persamaan atau perimbangan antara pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin. Oleh karena itu, masyarakat dalam mencapai pendidikan yang tinggi masih sedikit sekali. Hal ini disebabkan karena :
1.    Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
    2.    Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
    3.    Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah sehingga belum dapat memenuhi Kebutuhan hidup primer, dan untuk biaya sekolah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:
1.    Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2.    Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidak mampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
     Pengaruh daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga. Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya yang berlainan menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat perkembangan berfikir anak-anak, berbicara dan kemauannya, di samping kesehatan dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam membiayai anak-anak yang banyak, lebih mempersulit masalah ini.
          3.Aspek Kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
1.     Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2.     Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3.     Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4.     Gizi yang rendah.
5.     Penyakit menular.
6.     Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya:
1.     Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
2.     Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
3.     Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
4.     Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
5.     Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
  1. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
4. Aspek Lingkungan
            a.     Berkurangnya Ketersediaan Lahan
             Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinggi .Pada sisi lain ,luas tanah atau lahan tidak bertambah.Kepadatan penduduk dapat mengakibatkan tanah pertanian semakin berkurang karena digunakan untuk pemukiman penduduk.
             b.      Kebutuhan Udara BersihSetiap makluk hidup membutuhkan oksigen untuk pernapasan  .Demikian pula manusia sebagai makluk hidup juga membutuhkan oksigen untuk kehidupanya.Manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkan melalui udara bersih .Udara bersih berati udara yang tidak tercemar,sehingga huyakitas udara terjaga dengan baik.Dengan udara yang  bersih akan diperoleh pernapasan yang sehat.
            
            
       c.     Kerusakan Lingkungan
           Setiap tahun, hutan dibuka untuk kepentingan hidup manusia seperi untuk dijadikan lahan pertanian atau pemukiman .Para ahli lingkungan memperkirakan lebih dari 70% hutan di dunia  yang alami telah ditebang  atau rusak parah .Menigkatnya jumlah  penduduk akan diiringi pula dengan meningkatnya  penggunaan sumber alam hayati. Adanya pembukaan hutan  secara liar   untuk dijadikan  tanah pertaniaan atau untuk mencari  hasil hutan sebagai  mata pencaharian penduduk akan merusak ekosistem hutan.
       d.        Kebutuhan Air Bersih
            Air merupakan kebutuhan mutlak makhluk hidup .Akan  tetapi,air yang dibutuhkan manusia sebagai mkhluk hidup adalah air bersih. Air bersih digunakan untuk kebutuhan penduduk atau rumah tangga sehari-hari.   Bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas  yang meliputi syarat fisika ,kimia ,dan biologi. Syarat kimia yaitu air yang tidak mengandung zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan  manusia. Syarat fisika  yaitu air tetap jernih (tidak brubah warna), tidak ada rasa, dan tidak berbau. Syarat biologi yaitu air tidak mengandung mikrooganisme atau kuman-kuman penyakit.
       e.         Kekurangan Makanan
            Manusia sebagai mahkluk hidup  membutuhan makanan. Dengan bertambahnya jumlah  populasi manusia atau penduduk, maka  jumlah kebutuhan makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Bila hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan  produksi  pangan, maka dapat terjadi kekurangan makanan .Akan tetapi,biasanya laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan  makanan. Ketidakseimbangan  antara bertambahnya  penduduk   dengan bertambahnya   produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya, penduduk dapat kekurangan gizi atau pangan. Kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang terhadap  suatu penyakit  rendah, sehingga mudah terjangkit penyakit.
     
      f.         Pencemaran air
Disebabkan oleh limbah rumah tangga dan limbah industri.





  
5. Aspek Kebudayaan
        Budaya masyarakat Indonesia yang suka bergotong royong dan bekerja sama juga akan hilang jika terjadi ketimpangan jumlah penduduk. Hal ini dikarenakan penduduknya jumlahnya terlalu padat akan membuat persaingan yang sangat ketat sehingga menyababkan penduduk menjadi lebih individualis. Sedangkan daerah yang penduduknya kurang akan kehilangan budaya asli mereka karena tidak ada lagi yang mau melestarikan budaya tersebut. Kebanyakan penduduk lebih tertarik ke daerah yang lebih padat yang multikultur sehingga kebudayaan masing-masing penduduk akan hilang atau melebur dengan budaya  lainya dalam bentuk akulturasi dan asimilaisi. Akibat lebih lanjut banyak penduduk yang kehilangan budaya leluhur mereka berganti dengan budaya yang baru(budaya asing) yang cenderung mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan orang banyak.

        6. Aspek Politik
          Dalam perpolitikan Indonesia yang menggunakan sistem pemilihan distrik proposional akan menimbulkan masalah dalam penentuan jumlah wakil rakyat pada setiap daerah. Di pulau Jawa dengan penduduk yang begitu besar tetapi wilayahnya sempit biasanya mempunyai wakil rakyat dalam jumlah banyak. Itu akan ditentang oleh penduduk di pulau lain yang mempunyai penduduk sedikit tetapi mempunyai wilayah yang luas. Mereka hanya wakil rakyat yang sedikit padahal di daerah mereka mempunyai sumber daya alam yang sangat banyak. Sehingga terjadi ketidakadilan keterwakilan di DPR antara Jawa dangan daerah lain di luar Jawa. Maka dari itu perlu ada kebijakan politik dalam menentukan jumlah wakil rakyat antara daerah yang padat penduduknya dengan daerah yang jarang penduduknya.

Selain itu Kepala Daerah sangat  sulit melakukan pembangunan  jika penduduknya sedikit, ini sangat dirasakan di pulau Kalimantan dan Papua dimana mereka sangat sulit dalam menjalankan kekuasaannya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk karena kurang jumlah SDM , apalagi SDM yang berkualitas.
   

 2.3 Upaya Penanggulangan Masalah Akibat Kepadatan penduduk

          Upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan kepadatan penduduk di Indonesia adalah:                                                      
      1. Dengan melakukan pengendalian angka kelahiran. Di Indonesia pemerintah melakukan upaya pengendalian dengan memperkenalkan program KB (Keluarga Berencana) untuk mengendalikan angka kelahiran di Indonesia dan penundaan usia untuk menikah.
      2. Dengan melakukan pemindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah yang kurang penduduknya. Dengan upaya ini akan mengurangi jumlah kepadatan di wilayah yang padat penduduknya.
      3. Dengan melakukan pemerataan lapangan kerja. Pemerataan lapangan kerja dilakukan dengan mengembangkan Industri, pertanian, perkebunan, petambangan dan perikanan di wilayah yang lain. Dengan upaya ini diharapkan penduduk tidak terfokus untuk mencari pekerjaan di satu wilayah saja.
      4. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
     5.Melakukan Program Transmigrasi yang bertujuan:
a)       Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
b)      Peningkatan taraf hidup transmigran.
c)       Pengolahan sumber daya alam.
d)      Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
e)       Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
f)        Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
g)       Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.

6. Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia dengan beberapa cara,yaitu:

     a)       Melaksanakan program perbaikan gizi.
     b)      Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
     c)       Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
     d)      Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
     e)       Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.
     f)        Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
     g)       Penyediaan air bersih.
     h)      Pembentukan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)


    7.Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia,dengan cara:

    a)       Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
    b)      Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.
    c)       Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun ajaran 1994/1995.
    d)      Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di sekolahnya.
    e)       Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.
    f)        Menambah sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga.
    g)       Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan ketrampilan.
    h)      Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
    i)        Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
    j)        Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah
    k)      Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
    l)        Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah

      8. Mengadakan festival budaya agar suatu daerah berkembang bidang pariwisatanya. Dengan perkembangan tersebut bisa meningkatkan taraf ekonomi dan bisa menahan penduduknya untuk keluar daerah. Dan orang lain akan datang ke tempat itu


9. Membuat undang-undang atau peraturan pemerintah yang memberikan payung hukum dan jaminan kepada keluarga yang melaksanakan program transmigrasi. Presiden juga harus memberikan anjuran kepada rakyatnya agar tetap membangun daerah tanpa harus pindah ke daerah lain yang lebih banyak warganya.

10.Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup yang dapat dilakukan dengan cara:
    a.Melakukan Penghijauan (Reboisasi) Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauan kembali dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali subur.
    b.Rotasi Tanaman Rotasi tanaman adalah  salah satu upaya yang dilakukan untuk  mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam jenis tanaman yang berbeda pada tempat yang sama secara bergantian.
    c.Penggunaan Pupuk Seperlunya
    d.membuang sampah pada tempatnya.
  


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk merupakan orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat, kampung, wilayah atau negeri, dan merupakan aset pembangunan atau sering disebut sumber daya manusia (SDA). Pertumbuhan penduduk di Indonesia saat ini sangat pesat, rendahnya tingkat kematian dan tingginya angka kelahiran membuat penambahan penduduk menjadi tak terkendali lagi.
              Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi.Kepadatan penduduk ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti Jumlah penduduk yang besar,pertumbuhan penduduk yang cepat,penyebaran penduduk yang tidak merata,banyaknya yang menikah di usia dini, program KB tidak terlaksana dengan baik,menurunnya angka kematian,yang disebabkan oleh berkembangnya dalam bidang kesehatan atau medis, banyak penduduk desa yang bertransmigrasi, sehingga pusat kota menjadi lebih padat. Kepadatan penduduk ini mempunyai permasalahan yang signifikan terhadap kelangsungan hidup manusia dalam berbagai aspek,yaitu.
1.Aspek Sosial
2.Aspek Pendidikan
3.Aspek Kesehata
4.Aspek Lingkungan
5.Aspek Kenudayaan
6.Aspek Politik.
Permasalahan yang terjadi saat ini tidak dapat dibiarkan terus menerus, oleh karena itu harus dilakukan upaya penanggulangan kepadatan penduduk oleh Pemerintah maupun masyarakat itu sendiri,berikut upaya penanggulangan permasalahan akibat kepadatan penduduk:
 
1.Dengan melakukan pengendalian angka kelahiran.
      2.Dengan melakukan pemindahan penduduk dari wilayah yang padat                             penduduknya ke wilayah yang kurang penduduknya.
       3. Dengan melakukan pemerataan lapangan kerja. Pemerataan lapangan kerja dilakukan dengan mengembangkan Industri, pertanian, perkebunan, petambangan dan perikanan di wilayah yang lain..
       4. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
       5.Melakukan Program Transmigrasi
       6. Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia
       7.Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia.
       8. Mengadakan festival budaya agar suatu daerah berkembang bidang pariwisatanya.
       9. Membuat undang-undang atau peraturan pemerintah yang memberikan payung hukum dan jaminan kepada keluarga yang melaksanakan program transmigrasi.
      10.Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
   

3.2 Saran
       Saran penulis dalam menyelesaikan masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia adalah, pemerintah harus mengontrol jumlah perpindahan (mobilitas) penduduk. Selain itu, harus adanya pemerataan pembangunan, tidak hanya di pulau jawa saja. Otonomi daerah harus dioptimalkan, sehingga tidak hanya daerah perkotaan saja yang ditinjau dan dilakukan pembangunan. menggalakkan slogan-slogan berupa ajakan agar masyarakat selalu menjaga kesehatan,lingkungan, meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya pendidikan dengan memberlakukan wajib belajar 12 tahun.meningkatkan kebutuhan pangan dalam negeri, Swasembada pangan harus kembali bisa dilakukan untuk mencukupi kebutuhan pangan, dengan cara kembali menggalakkan pertanian. Dengan menggalakkan pertanian, lapangan pekerjaan di desa akan tercipta, dan juga tidak akan ada lahan yang tidak produktif. mengajak masyarakat Indonesia untuk lebuh mencintai budaya Indonesia dan selalu berpikir cerdas dalam menyaring kebudayaan asing yang dapat merubah pola pikir masyarakat ke arah negatif. Begitu juga dengan masyarakat Indonesia sendiri seharusnya dapat bekerja sama dengan pemerintah dan menjalani aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dengan baik bukannya melanggar dan menambah permasalahan yang terjadi semakin sulit di atasi.







DAFTAR PUSTAKA

http://remaja-berencana.blogspot.co.id/2013/08/dampak-ledakan-dan-upaya-mengatasinya.html
http://satriaa14.blogspot.co.id/2013/11/soft-skill-ilmu-sosial-dasar-dampak.html
http://birokrasikomplex.blogspot.co.id/2013/07/solusi-mengatasi-kepadatan-penduduk.html
http://werdiati.blogspot.co.id/2014/09/dinamika-dan-masalah-kependudukan.html
http://kunhantio.blogspot.co.id/2011/10/faktor-penyebab-terjadinya-ledakan.html